Post : Lina Triariani
(Cerita Karanganku)
Bunda
Bunda
ku pandangi dirimu saat engkau tertidur lelap, lelah mu terusap saat tidur.
Kisah hidup mu selalu mementingkan anak mu .Bunda saat engkau menangis atas
kesalahan ku engkau masih bisa tersenyum dan menasihatiku, walaupun engkau
telah menangis engkau tetap menyayangiku. Entah mengapa saat dahulu ku masih
diperutmu aku tidak bisa mencerikannya disni semua memoriku saat dikandung mu
mungkin bisa mengingat perjuangkan engkau saat engkeu beraktivitas.
TERIMA KASIH IBU |
Bunda dahulu ku terlahir oleh mu kesusahan
payahmu harus engkau lakukan ,engkau harus menghadapi kehidupan dan kematian.
Saat engkau tersusah payah mengurus ku saat ku terlahir didunia ini engkau
menggendong ku dengan lembut saat ku menangis engkau terus menggendongku
seketika itu aku pun merasa kasih sayangmu .Engkau memberikan ku ASI yang dari
tubuhmu, ASI yang bermanfaat dan berguna untukku. Dan saat ku harus membuang
air kecil maupun besar engkau mengurusku tanpa harus jijik. Bunda saat engkau
tertidur aku menangis engkau tanpa lelah membuatku tidur kembali. Kasihmu
sepanjang masa bunda.
Saat ku
sudah menginjak 1 tahun engkau mengajariku untuk mengenal dunia ini,engkau
terus berbica padaku untuk aku mengerti apa yang ada didunia ini.Saat kusudah
bisa bersekolah engkau mengajariku engkau yang mengurus ku untuk bersiap-siap
buku, cara berpakaian,cara memakai sepatu, hingga mengantarku untuk ku
bersekolah.
Saatku
telah dewasa aku melupakanmu dengan dunia ku teresendiri ku sibuk dengan
urusanku tersendiri tanpa harus mengingat dan melihat dirimu bunda. Saat
terdengar diluar perkataan orang dahulu tentang riwayaku ku yang selalu
ditimang, dimanja hingga sebesar ini. Jiwa raga dan seluruh hidup engkau
relakan berikan padaku.
Bunda, Mama, Ibu adalah wanita yang hebat
walaupun sebutan nya berbeda tetapi tetap satu arti yaitu yang melahirkan ku ke
dunia
Munkin
kelak ku bisa merasakan perjungan bunda selama ini, dengan kehidupan ku suatu
saat nanti. Mendengarkan nasihat bunda tentang kehidupan. Kelak bunda akan
bahagia saatku sukses dan berhasil atas doanya nanti. Air matamu dahulu atas
kenakalan ku semoga akan membekas dihati ini. Membalas jasa nya pun tak sanggup
aku lakukan yang telah mengurus ku,adikku,dan kakak-kakaku hingga dewasa ini.
Maafkan ku bunda. Terima Kasih bunda atas kasih sayangmu,atas waktu yang engkau
berikan kepada anak-anakmu .Kami menyayangi bunda ,mencintai bunda karena Allah
Swt.
Puisi Bunda
|
Sembilan bulan lamaya
|
Rahim dalam berada
|
Janin muda perut bunda
|
Pengorbanan tiada sia
|
Akhirnya aku lahir lahir juga
|
Dunia baru berseru
|
Pada diriku
|
Waktu dulu
|
Pada pangkuanmu
|
Waktu terus berporos
|
Pada kenyatan dunia
|
Dari balik tubuh polos
|
Doa pada bunda
|
Aku bahagia
|
Bunda
|
Untaian bunga
|
Ukiran bianglala
|
Lautan samudera
|
Intan permata
|
Kecantikan dunia
|
Tiada seberapa
|
Bunda tetaplah bunda
|
Terkenang sepanjang masa
|
Tak pernah ada akhirnya
|
Bunda
|
Wanita terhebat
|
Wanita terdekat
|
Ku kenal kau
|
Lewat nada merdu
|
Ku ucap kata ibu
|
Kaulah pelitaku
|
Tak akan padam
|
Terkadang meredam
|
Tetap tak mendendam
|
Bunda
|
Engkaulah muara kasih dan sayang
|
Apapun pasti kau lakukan
|
Demi anakmu yang tersayang
|
Bunda
|
Tak pernah kau berharap budi
balasan
|
Atas apa yang kau lakukan
|
Untuk diriku yang kau sayang
|
Saat diriku dekat dalam sentuhan
|
Peluk kasihmu dan sayang
|
Saat kau jauh dari jangkauan
|
Doa mu kau sertakan
|
Maafkan diriku bunda
|
Kadang tak sengajaku membuat
remah hatimu terluka
|
Kuingin kau tahu bunda
|
Betapa ku mencintaimu lebih dari
segalanya
|
Kumohon restu dalam langkahku
|
Bahagiaku seiring doamu
|
Sumber:
|
Lagu Muara Kasih
|
Loker Puisi .Com.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar