Rabu, 11 Maret 2015

Bunda




Post : Lina Triariani

(Cerita Karanganku)
Bunda 

    Bunda ku pandangi dirimu saat engkau tertidur lelap, lelah mu terusap saat tidur. Kisah hidup mu selalu mementingkan anak mu .Bunda saat engkau menangis atas kesalahan ku engkau masih bisa tersenyum dan menasihatiku, walaupun engkau telah menangis engkau tetap menyayangiku. Entah mengapa saat dahulu ku masih diperutmu aku tidak bisa mencerikannya disni semua memoriku saat dikandung mu mungkin bisa mengingat perjuangkan engkau saat engkeu beraktivitas.
TERIMA KASIH IBU
    Bunda dahulu ku terlahir oleh mu kesusahan payahmu harus engkau lakukan ,engkau harus menghadapi kehidupan dan kematian. Saat engkau tersusah payah mengurus ku saat ku terlahir didunia ini engkau menggendong ku dengan lembut saat ku menangis engkau terus menggendongku seketika itu aku pun merasa kasih sayangmu .Engkau memberikan ku ASI yang dari tubuhmu, ASI yang bermanfaat dan berguna untukku. Dan saat ku harus membuang air kecil maupun besar engkau mengurusku tanpa harus jijik. Bunda saat engkau tertidur aku menangis engkau tanpa lelah membuatku tidur kembali. Kasihmu sepanjang masa bunda.
    Saat ku sudah menginjak 1 tahun engkau mengajariku untuk mengenal dunia ini,engkau terus berbica padaku untuk aku mengerti apa yang ada didunia ini.Saat kusudah bisa bersekolah engkau mengajariku engkau yang mengurus ku untuk bersiap-siap buku, cara berpakaian,cara memakai sepatu, hingga mengantarku untuk ku bersekolah.
    Saatku telah dewasa aku melupakanmu dengan dunia ku teresendiri ku sibuk dengan urusanku tersendiri tanpa harus mengingat dan melihat dirimu bunda. Saat terdengar diluar perkataan orang dahulu tentang riwayaku ku yang selalu ditimang, dimanja hingga sebesar ini. Jiwa raga dan seluruh hidup engkau relakan berikan padaku.


Bunda, Mama, Ibu adalah wanita yang hebat walaupun sebutan nya berbeda tetapi tetap satu arti yaitu yang melahirkan ku ke dunia
    Munkin kelak ku bisa merasakan perjungan bunda selama ini, dengan kehidupan ku suatu saat nanti. Mendengarkan nasihat bunda tentang kehidupan. Kelak bunda akan bahagia saatku sukses dan berhasil atas doanya nanti. Air matamu dahulu atas kenakalan ku semoga akan membekas dihati ini. Membalas jasa nya pun tak sanggup aku lakukan yang telah mengurus ku,adikku,dan kakak-kakaku hingga dewasa ini. Maafkan ku bunda. Terima Kasih bunda atas kasih sayangmu,atas waktu yang engkau berikan kepada anak-anakmu .Kami menyayangi bunda ,mencintai bunda karena Allah Swt.


Puisi Bunda

Sembilan bulan lamaya
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga

Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Aku bahagia

Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tiada seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya

Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam



Bunda
Engkaulah muara kasih dan sayang
Apapun pasti kau lakukan
Demi anakmu yang tersayang

Bunda
Tak pernah kau berharap budi balasan
Atas apa yang kau lakukan
Untuk diriku yang kau sayang

Saat diriku dekat dalam sentuhan
Peluk kasihmu dan sayang
Saat kau jauh dari jangkauan
Doa mu kau sertakan

Maafkan diriku bunda
Kadang tak sengajaku membuat remah hatimu terluka
Kuingin kau tahu bunda
Betapa ku mencintaimu lebih dari segalanya
Kumohon restu dalam langkahku
Bahagiaku seiring doamu


               
Sumber:                                        
Lagu Muara Kasih
Loker Puisi .Com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar