Jumat, 06 Maret 2015

MACAM-MACAM PRIBAHASA

 Post: Nining Lestari                             

Ombak kecil jangan diabaikan
Artinya : persoalan atau masalah kecil jangan dianggap gampang


Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang
Artinya : hanya mau  enaknya  atau  senangnya saja


Sudah jadi abu arang
Artinya : sudah rusak  sama  sekali, tidak  dapat diperbaiki lagi


Gila di abun-abun
Artinya : mengharapkan atau mengkhayalkan sesuatu yang tidak mungkin


Belum dapat sudah di ubun
Artinya : belum diperoleh, tetapi bertingkah laku seolah-olah sudah mendapat atau memilikinya


Bumi berputar, zaman berganti
Artinya : sesuatu itu mengalami perubahan sesuai dengan kodrat alam


Ada udang di balik batu
Artinya : punya maksud tertentu di balik perbuatan


Badai reda hujan pun teduh
Artinya : sudah terlepas dari marabahaya yang mengancam


Membagi sama adil mengerat sama panjang
Artinya : bertindak atau pun memutuskan sesuatu perkara dengan adil


Menjemur bangkai keatas bukit
Artinya : memperlihatkan aib sendiri


Siapa makan cabe dialah kepedasan
Artinya : siapa yang berbuat, tentu dialah yang menanggung akibatnya


Masak diluar, mentah didalam
Artinya : perihal sesuatu yang kelihatannya sudah baik, ternyata setelah terjadi kenyataannya  tidak             


Semahal-mahal gading, kalau patah tiada berharga
Artinya : betapapun tinggi kemuliaan seseorang, kalau dia berbuat jahat, tentu turun derajatnya


Berhakim kepada beruk
Artinya : meminta pendapat atau keadilan  kepada orang bodoh

Dihantui perbuatan sendiri
Artinya : takut akan perbuatan atau kesalahan yang diperbuat sendiri


Hapus arang di muka orang
Artinya : menghapuskan, menghilangkan malu orang


Murah diharga , mahal ditimbangan
Artinya : mudah berjanji, sulit menepati


Takkan harimau makan anaknya
Artinya : marah orang tua kepada anaknya tidak akan sampai membunuhnya


Terlampau kadang mentah
Artinya : terlampau hendak memperbagus, malah jadi rusak


Tidak memperkaca diri
Artinya : tidak menyadari siapa diri, keadaan diri


Kacang tiada lupa akan junjungannya
Artinya : perihal orang yang menjadi tumpuannya, takakan pernah dilupakannya


Kaki boleh dirantai, tetapi hati dapatkah dirantai?
Artinya : badan orang boleh dikurung, tetapi hatinya atau semangatnya tidak dapat dikuasai


Sumber:  Buku Pribahasa Indonesia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar