Selasa, 10 Maret 2015

KISAH SEPOTONG KUE

Post: Nining Lestari

            Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di took bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja di belinya. Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar  tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berfikir :”Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia !”. Setiap ia mengambil satu kue , Si lelaki juga mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa , ia bertanya-tanya apa yang dilakukan lelaki itu.
           Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separuh miliknya sementara ia makan separuhnya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berfikir :”Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”. Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang  miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si “PENCURI TAK TAHU TERIMA KASIH”. Ia naik pesawat dan duduk di kursinya,lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya , di depan matanya !!! “kok milikku ada di sini” erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih, dan dialah pencuri kue itu !


HIKMAH :
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya. Orang lainlah yang selalu salah, Orang lainlah yang patut di singkirkan, Orang lainlah yang  tak tahu diri, Orang lainlah yang berdosa, Orang lainlah yang selalu bikin masalah, Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran. Padahal Kita sendiri yang mencuri kue tadi, Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, penilaian atau gagasab orang lain. Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.


SUMBER : LKS TIK KELAS IX PENERBIT CV.SURYA BADRA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar