Rabu, 11 Maret 2015

BANJIR

Post: Atika Ayuningtias

Adakah terjadi banjir pada masa rasulullah ? 
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak di aliri oleh aliran sungai-sungai  yang secara sederhana banjir dapat di definisikan sebagai datangnya air di suatu kawasan hingga menutupi permukaan bumi di daerah tersebut.  Baru-baru ini bencana banjir telah melanda dikawasan Jakarta dan sekitarnya . Pada pertengahan januari lalu yang menyebabkan ibu kota dalam darurat banjir selain curah hujan yang begiru tinggi sejak desember2014.  Di sebagian ibu kota banjir disebabkan oleh meningkatnya volume sungai yang melintasi Jakarta dan tercatat bahwa Bogor, Bekasi, depok, dan tengerang mengalami hal yang sama.
            Adakah terjadi banjir pada masa rasullah ?  anas bin malik berkata ketika Nabi Muhammad SAW berkutbah pada hari jumat lalu orang-orang berdiri dan berseru “ wahai rasullullah hujan sudah tidak turun hingga perpohonan memerah dan hewan-hewan banyak yang mati, maka mintalah kepada allah SWT agar menurunkan hujan buat kami ” lalu ia berdoa “ allahumasqiina ( ya allah berilah kami air hujan ) dua kali demi allah sebelumnya kami tidak melihat awan yang tipis sekalipun hingga muncul awan tebal” kemudian hujan pun turun setelah  itu beliau turun dan melaksanakan shalat. setelah selesai,hujan masih terus turun hingga hari jumat berikutnya. Maka ketika Nabi saw berdiri menyampaikan hutbah orang-orang kembali berseru kepada beliau “ rumah-rumah telah hancur, jalan-jalan terputus, berdoalah kepada allah agar menahan hujan dari kami “  Nabi SAW  lalu tersenyum seraya berdoa” allahuma hawalaina wa laa alaina ( ya allah turunhujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami “ maka madinah menjadi terang kembali dan hujan hanya turun di sekitarnya bahkan tidak ada hujan setetes pun di madinah, kemudian aku melihat langit madinah dan tampak hujan turun disekitarnya ( HR. Bukhati no.965 dan Nasai 1520 )
Pada saat rasullah SAW menyampaikan khutbah seorang berkata “ wahai rasulllullah harta benda kami telah habis dan jalan-jalan telah terputus maka mintalah kepada allah SWT agar menurunkan hujan buat kami lalu anas bin malik berkata maka bahwa rasullalah SAW mengakat kedua tangannya dan berdoa yang “allhumma ghitna allhumma ghitna allhumma ghitna yaa allah berilah kami hujan, ya allah verilah kami hujan, ya allah berlah kami hujan” dan anas bin mali melanjutkan perkataannya demi allah sebelum itu kami tidak melihat sedikit pun awan baik yang tebal mau pun yang tipis dan tidak ada antara tempat kami bukit rumah atau bangunan satu pun tiba2 dari bukit tampaklah awan bagaikan perisai dan sudah membungkung sampai ketengah langit awan itu pun  menyebar lalu turunlah hujan anas bin malik lagi berkata demi allah SWT sungguh kami tidak melihat matahari setelah itu selama enam hari.
kemudian pada hari jumat berikutnya ada seorang laki- laki masuk ke masjid kembali dari pintu yang sama di mana rasullah saw sedang berdiri menyampaikan khutbahnya orang itu berdiri menghadap beliau lalu berkata wahai rasullah harta benda, telah binasa dan jalan-jalan pun terputus lalu mintalah kepada allah agar menahan hujan dari kami maka rasullah SAW pun mengakat kedua tangannya seraya berdoa “” allahuma hawalaina wa laa alaina ( ya allah turunhujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami “ ya allah turunkanlag di atas bukit bukit , daratan tinggijurang jurang yang dalam serta pada tempat tumbuhnya pepohonananas bin malik berkata “ maka hujan pun berhenti lalu kami keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari syarif berkata “ aku bertanya kepada anas bin malik apakah laki-laki tadi juga adalah laki-laki yang pertama?” dia menjawab aku tak tahu ( HR Bukhari no    958)
Anas bin malik juga berkata di zaman rasullah  saw manusia pernah terkana musibah banjir dan kekeringan yang parah lalu pada hari jumat ketika nabi Muhammad saw sedang memberikan khutbah tiba-tiba sorang anak baduy berkata wahai rasullah saw hasil benda kami telah binasa dan telah terjadi kelaparan yang hebat tolong berdoalah kepada allAH SWT agar menurunkan hujan untuk kami maka rasullah SAW berdoa dengan mengankat kedua tangannya dan pada itu tidak sedikit pun ada awan di langit lalu anas bin malik berkata maka awan seperti gunung bergerak dan juga belum turun dari mimbarnya aku melihat air hujan membasahi jenggotnya maka pada hari itu kami mendapatkan hujan hingga esok hari dan lusa hingga hari jumat berikutnya orang -orang baduy berdiri seraya berkata wahai rasullah banyak bangunan yang roboh, rumah harta benda tenggelam dan hanyut maka berdoalah kepada allah SWT untuk kami  rasullah saw lalu berdoa “( ya allah turunkanlah hujan disekitar kami saja dan  jangan sampai menimbulkan kerusakan kepada kami ). Bencana alam seperti banjir pernah terjadi di wilayah mekah seluruh bangunan runtuh dan terendam oleh banjir dan salah satu banjir terpara di lingkungan kakbah banjir tebesar di tahun 1941.
Ketika musibah menimpa umat manusia yang harus ada pada diri seorang muslim adalah keimanannya yang mendalam bahwa itu berasal dari allah swt maka dari pertanyaan muncul  tetap abar tawakal dan semagat yang tinggi untuk bangkit agar tidak terpurukkan dalam musibah dalam harapan allah swt memasukkannya ke dalam surga.


Sumber: berimanttv

Tidak ada komentar:

Posting Komentar